Dinding rumah merupakan bagian keindahan
wajah rumah yang secara langsung akan dinikmati pandangan orang luar.
Oleh karena itu, dinding memerlukan perhatian yang telaten dari pemilik
rumah. Betapa kecewanya kita sebagai tuan rumah jika plesteran dinding
yang telah diberi lapisan acian yang bagus dan cat berkualitas dengan
warna pilihan yang indah ternyata dalam jangka singkat harus rusak
menggembung.
Padahal, tuan rumah berharap dinding
akan tahan lama. Apa yang membuat dinding rumah kita gembung? Bagaimana
cara memperbaiki dinding yang gembung? Coba simak tips berikut ini.
Penyebab Plesteran Dinding Rumah Gembung
Penyebab plesteran dinding keropos,
remuk, dan tidak awet dibagi menjadi dua, yaitu berasal dari internal
dinding dan faktor eksternal. Penyebab utama plester dinding rusak
adalah dari eksternal, yaitu air dan perubahan suhu (panas dan hujan).
Dari faktor kualitas bahan dinding sendiri bisa jadi plesterannya tidak
tahan air atau lembap (water/damp-proof). Akibatnya, air yang
berasal dari luar (eksternal) terutama air hujan atau embun dengan mudah
masuk ke dalam dinding melalui celah retakan walau mungkin hanya retak
rambut, atau melalui pori-pori dinding sehingga air yang terperangkap
akan membuat plesteran menggembung. Bisa juga kualitas campuran bahan
dinding kurang bagus, misalnya campuran agregatnya kotor sehingga PC
tidak bisa mengikat agregat dengan sempurna. Akibatnya, partikel dinding
mudah lepas (rusak) saat terus-menerus terpapar perbedaan suhu.
Penyebab lain yang sering terjadi adalah kualitas lapisan penahan air
tanah yang buruk. Bisa jadi lapisan penahannya tidak merata sehingga air
tanah masih meresap ke dinding hingga membuat pedalamannya lembap.
Jika dibiarkan, gejala dinding lembap
akan menimbulkan penyakit-penyakit dinding bangunan lain, yaitu ruangan
lembap dan berbau tidak sedap, plesterannya menjadi gembung, muncul
jamur dan lumut, hingga pengelupasan cat dan akhirnya plesterannya
rusak. Masih ada yang lebih membahayakan lagi akibat dinding rumah yang
lembap, yaitu mengganggu kesehatan kita.
Memplester dan mengaci dinding rumah (sumber foto: sudah-sore.com) |
Trasraam, Lapisan Kedap Air Lapisan Penahan Air Tanah
Seperti telah kita ketahui dinding
bangunan memiliki pori-pori kapiler yang mampu menyedot air tanah karena
celah-celah tersebut bersifat higroskopis (kemampuan menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi). Jalan masuk inilah yang harus kita tutup dengan baik dengan pelapis yang kedap air, baik arah vertikal maupun horisontal.
Lapisan kedap air untuk menahan air
tanah disebut dengan transraam. Pemasangan trasraam adalah tindakan
preventif yang dapat menyelamatkan dinding dari kerusakan seperti
lembab, basah dan menggembung. Lapisan ini disebut demikian karena
memakai campuran tras (jika memakai semen disebut semenraam atau PC).
Pada umumnya, masyarakat lebih senang memakai PC (Portland Cement)
karena lebih mudah dikerjakan.
Yang perlu diperhatikan, seringkali
lapisan pelindung ini hanya dipakai pada pasangan dinding (horisontal).
Sebaiknya, lapisan ini dipasang pada plesterannya juga (vertikal).
Waterproofing untuk Dinding
Jika rembesan air hanya menimbulkan
plesteran lembab yang meninggalkan bercak-bercak noda, maka masalah ini
dapat diatasi dengan waterproofing (sistem anti-air) tipe coating.
Jika rembesan air pada dinding ukuran sedang, anda dapat memanfaatkan
zat aditif tanpa harus menggunakan mortar. Caranya sebagai berikut:
- Kupas cat lama pada bagian yang lembap atau rembes sampai acian dinding.
- Bersihkan acian dengan air dan tunggu sampai kering (tips rahasia memperbaiki dinding adalah sebaiknya dilakukan pada musim panas untuk mendapatkan suhu yang kering).
- Setelah dinding kering, gunakan zat aditif weldcrete coating untuk dengan takaran 1 kg zat aditif untuk 5 m² dinding.
- Tunggu beberapa hari, barulah anda cat ulang dinding dengan campuran zat aditif Weldnat.
Waterproofing tipe coating tidak cukup kuat menahan tekanan air yang cukup besar dari dalam dinding. Apabila dipaksakan, akibatnya pun sama, waterproofing
juga akan menggembung. Untuk mengatasi masalah rembesan air yang cukup
parah, lakukan plesteran ulang atau lapisilah plesteran lama dengan
plesteran baru yang dicampur zat aditif waterproofing seperti redeseal (anti-lembab atau damp-proof) atau weldcrete coating (anti-air atau water-proof).
Mengatasi Rembesan Akibat Dinding Retak
Apabila plesteran gembung disebabkan air
yang masuk lewat retakan dinding, maka retakan harus diperbaiki. Untuk
dinding yang retaknya kurang dari 1 mm, anda dapat menambal bagian yang
retak tersebut dengan campuran mortar semen yang ditambahkan Weldgrout. Weldgrout
ditambahkan pada campuran mortar (PC + agregat halus) untuk plesteran
dinding. Jika retakannya lebih dari 1 mm, ikuti langkah cara
memperbaikinya berikut ini:
- Potong area atau bidang dinding yang retak menggunakan mesing pemotong keramik (ceramic cutter), atau melebarkan area retakan dengan menggunakan betel.
- Retakan yang sudah dipotong atau dilebarkan dibersihkan dan dilembabkan.
- Buat campuran mortar yang ditambah Weldgrout.
- Isi semua celah retakan dengan campuran tersebut.
Solusi untuk Dinding Lembab yang Berhimpit dengan Dinding Rumah Tetangga
Jika dinding rumah Anda berhimpitan atau berdempetan dengan dinding rumah tetangga, ikuti cara memperbaikinya berikut ini:- Plesteran lama yang lembap dikupas sampai bertemu dengan lapisan dinding aslinya
- Bersihkan dan lembabkan permukaan dinding yang bisa berupa batu bata, batako, atau beton tersebut.
- Untuk waterproofing, buatlah campuran mortar (PC+aggregat halus) yang dicampur dengan zat aditif Weldgrout untuk membuat waterproofing plesteran dinding yang baru.
- Aplikasikan mortar waterproofing setebal +/- 5 mm untuk memplester dinding.
- Setelah itu, cat ulang plesteran dinding tersebut dengan cat yang dicampur zat aditif berupa Weldnat.
Cara Memasang Trasraam pada Bangunan Jadi
Pemasangan lapisan trasraam mudah
dilakukan bila bangunan sedang dikerjakan. Tetapi apabila bangunan sudah
terwuiud, maka pelapisan kedap air harus dikerjakan secara khusus. Cara
sederhana dan murah untuk mernasang lapisan waterproofing ini
adalah dengan membongkar bagian dinding bangunan tahap demi tahap,
dengan memperhitungkan kekuatan konstruksi dinding agar dinding tetap
bertahan berdiri.Lebih rincinya, caranya adalah sebagai berikut:
- Panjang dinding yang dibongkar dan ditinggalkan berselang-seling berjarak rnasing-masing satu meter dengan tinggi sesuai yang dipersyaratkan, yaitu sekitar 1,10 meter untuk dapur, kamar mandi dan kakus sedangkan dinding yang lain setinggi 30 sentimeter.
- Setelah pembongkaran tahap pertama selesai dan konstruksi kedap air terpasang dengan rapi dan kuat, laksanakanlah pembongkaran tahap kedua pada dinding yang ditinggal pada pelaksanaan tahap pertama.
Dengan cara ini kita dapat
mengerjakannya per ruangan secara bergantian, sedangkan ruang tetap
dapat dipergunakan seperti biasa. Dengan bahan campuran yang yang benar
& rapi tentu akan menjamin awetnya dinding dan cat rumah kita.